Minggu, 11 Mei 2014

sejarah, konsep, latihan dan manfaat dari lari

Daftar isi

·       Sejarah awal dan perkembangannya

·       Konsep – konsep lari

·       Konsep – konsep latihan

·       Manfaat nya dalam kehidupan sehari – hari

·       Sumber



Sejak kecil kita sudah belajar berlari. Hanya saja, mungkin banyak sekali orang yang tidak menyadarinya. Saat masih balita kita belajar jalan, lalu pasti akan belajar berjalan lebih cepat, bahkan belajar lebih cepat hingga berlari. Yang sekarang kita akan bahas adalah tentang awal atau asal muasal olahraga lari ini.


·         Sejarah olahraga lari
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani. Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari. Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern.
Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.

·         Konsep – konsep lari
Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisis structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu :
- tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)
- tahap percepatan (acceleration)
- tahap transisi/perubahan (transition)
- tahap kecepatan maksimum (speed maximum)
- tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)
-finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan.
Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.
1. Urutan Gerak Keseluruhan
Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah tahap topang yang terdiri dari topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan dan satu tahap pemulihan atau recovery. Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan untuk memperkecil penghambatan saat sentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Bila dilihat dari sifat-sifat teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot). Tahap melayang (flaying phase), pada tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat sentuh tanah. Bila dilihat dari sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah)

2. Tahap – Tahap Pembelajaran
Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : Tahap Bermain (games) Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic) Tahap Bermain Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.
3.Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :
a. Latihan Dasar ABC Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah :
Tumit menendang pantat (A) ; Gerak ankling (B);
Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan (C); Lutut diangkat tinggi (D)
b. Latihan Dasar Koordinasi ABC Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi lari cepat.
c. Lari Cepat Dengan Tahanan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.
d. Lari Mengejar Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari. Latihan ni dapat menggunakan tomgkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.
e. Lari Percepatan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan keceatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.
f. Start Melayang Lari Sprint 20 m Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi bias disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya dapat dilakukan dengan berusaha melewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum.


·         Latihan Kecepatan dan Kelincahan
Kecepatan (Speed) adalah kemampuan untuk menggerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan dapat diketahui dengan menghitung waktu yang diperlukan seseorang dari pertaman mulai gerak sampai akhir gerakan. Semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu rangkaian gerak maka dapat dikatakan Atlit tersebut memiliki kecepatan yang baik pula.
Bagaimanakah cara meningkatkan kecepatan gerak?
Kecepatan gerak seseorang dapat dilatih dan ditingkatkan melalui latihan-latihan yang intensif dan terprogram.
Berikut ini bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan gerak.
a. Lari sprint berulang-ulang lima kali dengan jarak 10 meter
b. Lari sprint berulangulang tiga kali dengan jarak 20 meter
c. Lari sprint berulang-ulang dua kali dengan jarak 25 meter
Latihan ini dapat dilakukan seminggu tiga sampai lima kali dan menambah kecepatan sprint.
Yang berikutnya kita akan mengulas tentang Kelincahan (Agility)
Apa sich sebenarnya yang dimaksud kelincahan atau agility?
Kelincahan Atau agility adalah suatu kemampuan seseorang untuk bergerak cepat dan dapat merubah posisi tubuh berulang-ulang. Kalau begitu hampir sama kecepatan dengan kelincahan. Memang benar kecepatan dan kelincahan mempunyai persamaan yaitu sama-sama melakukan gerak dengan cepat, namun ada perbedaan pada kecepatan hanya menitik beratkan pada kecepatan bergerak pada gerakan yang sama baik sekali maupun berulang misalnya lari sprint, sedangkan pada kelincahan disamping kemampuan gerak secara cepat juga seberapa cepat dapat melakukan perubahan posisi tubuh untuk melakukan gerakan lain yang berbeda.
Latihan-latihan yang dapat meningkatkan kelincahan (Agility) seseorang adalah sebagai berikut:
a. Lari suttle run ( lari bolak-balik) yaitu latihan lari dengan jarak 4-5 meter dan dilakukan dengan cepat dan bolak balik
b. Lari Zig-zag (lari belak-belok) yaitu lari yang dilakukan dengan zig-zag diantara beberapa titik (jarak titik 1-2 meter)
c. Lari Segala Arah yaitu lari yang dilakukan menurut komando dari pelatih misalnya kanan-kiri, depan-belang, melintang dst.
Demikian bentuk-bentuk latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecepatan gerak dan kelincahan gerak.


·         Manfaat olahraga lari

Daripada setiap hari Anda habiskan waktu untuk pekerjaan yang memerlukan duduk lama, sempatkan diri Anda untuk jalan cepat atau jogging. Tanpa Anda sadari, jika itu dilakukan secara rutin, berbagai efek bagi tubuh dan mental akan Anda rasakan.


Lari adalah olahraga termurah dengan manfaat yang tiada ternilai harganya. Siapa yang ingin membayar mahal untuk sakit? Tentu saja Anda tidak sampai berpikir seperti itu. Untuk menggairahkan minat Anda terhadap olahraga ini, coba simak fakta keuntungan melakukannya, yang dikutip dari Times of India:


Kekuatan otot jantung berjalan lebih maksimal. Dua ventrikel yang memompa darah menjadi tebal dan lebih baik, sekaligus terjadi peningkatan ukuran kurang lebih 20 persen. Efeknya, kekuatan memompa darah menjadi lebih banyak.


Denyut jantung turun menjadi 40-50 kali per menit. Jantung tidak ngos-ngosan dalam mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Dia bekerja lebih santai. Banyak penelitian yang mengemukakan, para pelari cenderung jarang menderita serangan jantung.

Menjaga kadar kolesterol. Jogging akan mengurangi kolesterol jenis LDL dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kolesterol HDL yang bersahabat bagi jantung. HDL akan naik 80-100 miligram jika Anda rutin lari. Olahraga ini mampu menyetimulasi hipotalamus otak untuk mengeluarkan plasminogen activator yang berfungsi sebagai antipembekuan darah. Activator tersebut salah satunya adalah streptokinase yang menghadang pembentukan gumpalan di arteri koroner penyebab serangan jantung.


Membantu memperbaiki kadar gula darah. Jogging dapat meningkatkan toleransi glukosa. Pasien diabetes dianjurkan melakukan jogging secara rutin untuk mengontrol kadar gula mereka.
Menciptakan perasaan bahagia dan penuh optimisme. Dalam sebuah penelitian terhadap pelari maraton, mereka punya rasa cemas, stres, depresi, dan rasa permusuhan yang rendah. Konsentrasi mereka berjalan sangat baik dan tidak punya masalah dalam tidur.


Berlari mampu mengurangi berat badan dengan cepat bila diimbangi dengan diet yang sehat. Orang yang punya masalah obesitas dianjurkan melakukan olahraga ini.


Olahraga lari membantu perokok menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Asal juga disertai dengan niat dan usaha yang maksimal.


·         Sumber

Rabu, 09 April 2014

penyakit- Tryphophobia'


Pernah mendengar istilah Trypophobia ? hah serius kamu belum pernah dengar ? sama dong saya juga baru mendengar hari ini 

jadi menurut Urban dictionary Trypophobia adalah ketakutan yang tidak irasional terhadap bentuk-bentuk rongga-rongga yang ada pada suatu benda tapi kenyataannya phobia seperti ini tidak ada didalam cakupan medis bahkan Wikipedia pun  tidak memiliki halaman yang didedikasikan untuk ketakutan terhadap rongga-rongga ini

Popular Science kemudian melakukan menyelidiki atas fenomena ini dan menurut Martin Antony rasa takut dan jijik sering berjalan beriringan hampir semua hal yang membangkitkan reaksi rasa jijik atas laba-laba, tikus, darah,muntah dan lainnya bisa menjadi memicu ketakutan atas rasa sakit.

Dan ketakutan yang sama dapat berlaku untuk lubang-lubang kecil, terutama di benda-benda alam di mana mereka tampaknya diluar kewajaran dari bentuknya. Saya menduga bahwa kita muak dengan benda bopeng karena mereka tidak terlihat cukup "benar", yang kemudian bermanifestasi menjadi rasa  jijik. 



Kata trypophobia sendiri ditemukan sejak tahun 2005 yang merupakan kombinasi dari kata trypo (Yunani) yang artinya lubang dan fobia. Meskipun begitu, nyatanya pihak American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders tidak mengakui kondisi tersebut sebagai fobia yang sesungguhnya.
Sementara itu, Martin Antony yang merupakan psikolog dari Ryerson University di Toronto juga menyebutkan bahwa biasanya ahli medis menghindari penggunaan kata dari bahasa Latin atau Yunani untuk memberikan nama pada sebuah penyakit.
Meskipun demikian, Antony tidak heran jika banyak orang langsung mengaku mengidap trypophobia setelah melihat gambar-gambar dengan banyak lubang kecil. Menurutnya, rasa takut seseorang memang bisa berasal dari mana saja.
"Takut dan jijik memang menular. Secara teknis, hampir semua hal yang memicu reaksi jijik biasanya juga memunculkan rasa takut akan sebuah penyakit," papar Antony, seperti yang dikutip dari Popular Science.

Pemimpin penelitian, Geoff Cole, mengatakan penderita trypophobia tidak dapat melihat benda yang memiliki banyak lubang dengan pola berulang (klaster lubang). Misalnya, sarang lebah, sarang semut, dan kumpulan gelembung sabun. Semua penampakan benda itu dapat menyebabkan penderita terkena migrain, mual, serangan panik, berkeringat panas, dan jantung berdebar.

"Ketakutan mungkin berasal dari kemiripan visual pola lubang berulang dengan hewan beracun tertentu," kata Cole, seperti dikutip Livescience, Kamis, 5 September 2013.

Dalam penelitiannya, Cole dan timnya ingin mengetahui apakah para pengidap trypophobia berbagi fitur visual yang umum. Mereka membandingkan 76 gambar obyek trypophobia dengan 76 gambar lubang yang tidak berkaitan dengan fobia itu.

Gambar obyek trypophobia didesain untuk memunculkan fitur spasial berulang dari suatu gambar lubang, serta memiliki kontras yang tinggi pada frekuensi tengahnya. Gambar seperti ini memiliki struktur visual yang sama, seperti garis-garis, yang terkadang dapat memicu migrain jika dilihat oleh seorang penderita trypophobia.

Salah satu pengidap trypophobia, misalnya, diminta memberikan petunjuk supaya Cole dan timnya bisa memahami keengganannya yang kuat untuk pola lubang tertentu. Hasilnya, responden itu menyatakan memiliki reaksi negatif yang sama saat melihat gambar lubang dengan gambar gurita bercincin biru, salah satu hewan paling beracun di dunia.

Untuk menyelidiki apakah hewan beracun bisa memicu trypophobia, Cole dan timnya menganalisis gambar gurita bercincin biru, kalajengking, laba-laba, kobra, dan ular berbisa lainnya. Mereka menemukan bahwa gambar semua hewan mematikan itu memiliki kontras yang tinggi pada frekuensi tengahnya.

Cole dan timnya meyakini reaksi jijik terhadap klaster lubang merupakan efek samping dari adaptasi evolusioner untuk menghindari hewan beracun. Ini didasari keadaan bahwa setiap individu memiliki kecenderungan bawaan untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat merugikan.

"Kami berpikir bahwa setiap orang memiliki kecenderungan trypophobia meskipun mereka mungkin tidak menyadari hal itu," kata Cole.

Ia menambahkan trypophobia dapat disembuhkan secara mandiri. Caranya dengan sering melihat gambar klaster lubang sehingga penderita menjadi tidak peka terhadap pola lubang berulang.

sekian, - sorry.
data ini kebanyakan repost.
sekian xD